MAJENE, EAGLEPOUNCES – Edukatif cultural Museum untuk menumbuh kembangkan minat serta kecintaan anak didik agar lebih mengenal budaya tradisional sejak dari usia dini.
Edukatif cultural ini menjadi salah satu penunjang untuk mengenalkan Museum Mandar bersejarah menempati bekas bangunan Boyang Tomonge di masa kolonial dan digunakan sebagai bangunan rumah sakit tingkat umum yang pertama kali ada di Kabupaten Majene yang didirikan pada 1900, dan sudah menduduki klasifikasi museum tipe C.
“Sedangkan bangunannya termasuk bangunan cagar yang dilindungi Undang-Undang,” jelas Rustam Rauf Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene pada pembukaan Lomba edukatif dan cultural museum dengan tema Lomba Menggambar dan Mewarnai tingkat SD di Museum Mandar Majene, Sabtu (26/08/2023).
“Lomba edukatif cultural Ini menjadi salah satu tempat untuk menambah wawasan serta kreativitas para peserta didik yang mengikuti perlombaan ini,” ucapnya.
Dituturkan, lomba edukatif cultural menjadi cultur dan harus dilestarikan dikalangan anak didik yang dapat membentuk karakter untuk mengenal budaya daerah khususnya di Bumi Assamalewuang.
“Jadi lomba menggambar dan mewarnai ini, anak-anakku bisa memilih untuk menggambar semua yang ada di museum ini, apakah itu sarung, fosil, dan sejumlah benda-benda koleksi bersejarah lainnya yang ada di museum Mandar Majene,” ulasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan Disbudpar Majene Muhammad Muhammad Irsyan menjelaskan, kegiatan edukatif dan Cultural menggambar dan mewarnai tingkat SD sebagai Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik BOP-MTB 2023 bekerjasama Disbudpar Majene.
Ia berharap, dengan digelar lomba edukatif cultural Museum Mandar nantinya para anak didik dapat meningkatkan budaya Mandar dikancah Nasional.
“Jadi kegiatan lomba menggambar dan mewarnai ini, akan dinilai para tim juri,” terangnya. (nad)