MAJENE, EAGLEPOUNCES – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha Kabupaten Majene terus berupaya mengembangkan perekonomian guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Majene.
Upaya ini, setelah melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke sejumlah daerah, diantaranya Kabupaten Gowa untuk mempelajari sistem pengembangan peternakan ayam petelur dan model pengelolaan teknik budidaya udang vaname yang efektif dan berkelanjutan yang diterapkan pihak PT Kreatif Laut Indonesia di Kabupaten Barru.
Selain itu, Perumda Aneka Usaha Majene yang saat ini dinakhodai Moch. Luthfie Noegraha sebagai Direktur Utama juga berupaya memajukan sektor pariwisata guna meningkatkan perekonomian lokal melalui pengembangan kawasan wisata Pantai Dato.
“Untuk langkah awal, kita bersama tim telah melakukan survei ke lokasi pada 15 Desember 2024. Pengembangan ini sejalan dengan visi Bupati Majene untuk menjadikan Majene sebagai destinasi wisata unggulan di Sulbar,” terang Luthfie, Senin (16/12/24)
Dikatakan, pengembangan kawasan tentu menghadapi tantangan besar. Hal itu berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa Kabupaten Majene menempati peringkat kedua daerah dengan risiko bencana tertinggi di Indonesia, terutama risiko gempa bumi. “Kondisi inilah sering menjadi hambatan bagi para investor yang ingin menanamkan modal di daerah,” tuturnya.
Untuk menjawab tantangan ini, Perumda Aneka Usaha Majene mengambil langkah proaktif dengan melakukan kunjungan ke PT. Rupa Raya, sebuah perusahaan yang berpengalaman dalam teknologi konstruksi tahan gempa. “Teknologi ini telah sukses diterapkan di Jepang, negara yang dikenal memiliki standar tinggi dalam menghadapi risiko gempa bumi,” jelasnya.
Melalui kerja sama dengan PT. Rupa Raya, Perumda Aneka Usaha berencana mengadopsi konsep bangunan tahan gempa untuk pembangunan infrastruktur di kawasan Pantai Dato, termasuk hotel dan fasilitas wisata lainnya.
“Dengan penerapan teknologi ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan kepercayaan investor, tetapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat Kabupaten Majene yang khawatir akan risiko gempa bumi,” paparnya.
Pengembangan kawasan wisata lanjutnya, harus memperhitungkan aspek keselamatan. “Dengan teknologi bangunan tahan gempa, kita tidak hanya membangun destinasi wisata yang menarik, tetapi juga aman dan berkelanjutan. Ini adalah langkah penting untuk membangun kepercayaan semua pihak,” ujarnya.
Dengan perencanaan yang matang dan solusi konstruksi inovatif, pengembangan Pantai Dato diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjadikan Majene sebagai contoh sukses daerah yang mampu beradaptasi dengan risiko bencana. (nad)
