MAJENE, EAGLEPOUNCES – Sebagai langkah apresiasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene menggelar Sayembara Film di Museum Mandar Majene.
Sayembara diikuti para siswa tingkat SMA sederajat sebagai peserta untuk membuat film dokumenter seputar museum Mandar Majene dengan durasi beberapa menit.
Museum Mandar Majene memilih film dokumenter sebagai media yang digunakan karena dinilai efektif untuk mendokumentasikan serta membagikan informasi atau pengetahuan kepada khalayak luas,” jelas Plt Kepala Disbudpar Majene Muhammad Afiat Mulwan.
Melalui sayembara pembuatan film dokumenter lanjutnya, merupakan Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik BOP-MTB 2023 bekerjasama Disbudpar Majene.
Ia mengulas, Museum Mandar Majene sebagai aset penting yang memiliki koleksi 1.300 lebih yang meliputi koleksi biologi, sejarah, filologi, heraldik, teknologi, seni rupa, keramik, etnografi, geografi, geologi, hingga arkeologi mempunyai karakteristik bangunan yang sangat apik.
“Museum Mandar Majene adalah museum bersejarah menempati bekas bangunan Boyang Tomonge di masa kolonial dan digunakan sebagai bangunan rumah sakit tingkat umum yang pertama kali ada di Kabupaten Majene yang didirikan pada 1900,” ulasnya. (nad)