MAJENE, EAGLEPOUNCES – Upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan stunting terus dilakukan, salah satunya melalui program Pemberian Makan Tambahan (PMT) untuk kesehatan bayi dan balita.
Namun harapan program PTM di Kabupaten Majene justru mengalami kejadian diluar nalar. Masalahnya, terdapat puluhan bayi dan balita diduga mengalami alergi setelah kegiatan PMT bagiĀ ibu hamil dan balita di halaman Kantor Kecamatan Pamboang, Senin 6 Mei.
Puluhan bayi dan balita itu, mengalami muntah-muntah setelah mengkonsumsi PMT, sehingga para orang tua bayi dan balita melarikan anaknya ke Puskesmas Pamboang untuk mendapat perawatan.
“Kejadian ini memang di luar nalar kami, sebab makanan yang di berikan ibu hamil, bayi dan balita rupanya bermasalah,” ujar Hasnawati Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BKKBN) Majene itu.
Disebutkan, terdapat 30 bayi dan balita terdampak alergi dengan muntah-muntah telah mendapat perawatan di Puskesmas Pamboang. “Dari 100 sasaran anak-anak, namun yang berdampak alergi sebanyak 30 orang anak, dan kini kondisinya sudah mulai membaik,” terangnya.
Ia menegaskan, puluhan bayi yang terdampak alergi dan bukan mengalami keracunan. “Apalagi belum ada hasil lev dari laboratorium bahwa makanan di sajikan itu mengandung racun,” bebernya.
Dikatakan, penyelenggara bersama petugas kesehatan terus berupaya memberikan penanganan secara serius agar kondisi bayi dan balita yang berdampak alergi makanan dapat kembali pulih dan sehat seperti biasa.
“Kita meminta kepada orang tua anak pasien agar dirawat di puskesmas, nanti besok baru bisa kembali pulang ke rumah,” pintanya.
Hasnawati menerangkan, belum lama ini kegiatan PMT dilakukan di Kecamatan Banggae dan Banggae Timur dan tidak terdapat ibu hamil, bayi maupun balita mengalami alergi. “Dibalik semua ini tentu kami tidak menghendaki akan ada kejadian seperti ini,” ungkapnya. (nad)