MAJENE, EAGLEPOUNCES – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, tentu dapat memahami kebutuhan dan harapan masyarakat setempat.
Salah satu harapan masyarakat terhadap layanan kesehatan adalah ketersediaan fasilitas, seperti obat, ruang pasien juga tenaga medis yang memadai.
Pemerintah daerah terus berupaya bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap layanan kesehatan, seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene.
Layanan kesehatan di RSUD Majene yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ini memang patut diapresiasi, dengan meliputi pelayanan medis, penunjang medis, penunjang umum dan pelayanan kesehatan lainnya.
Meski pelayanan pasien sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pelayanan di RSUD Majene masih saja terdapat keluhan dari pasien maupun keluarga pasien, seperti yang dikeluhkan keluarga pasien lantaran kehabisan obat bius di RSUD Majene saat seorang ibu rumah tangga yang hendak melahirkan melalui operasi sesar.
“Kita dirujuk di RS yang ada di wilayah Polman, karena obat bius habis sesuai penyampaian pihak RSUD Majene,” terang keluarga pasien itu.
Kondisi ini, tentu menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien dan keluarga yang menemani. “Keluarga saya juga pernah mengalami hal serupa, ya dirujuk juga ke Polman,” aku warga pasien lainnya.
Dikonfirmasi, Plt Direktur RSUD Majene dr Musadri Amir Abdullah menjelaskan, saat ini RSUD Majene sudah dalam overload terkait masalah pembiayaan dan pembayaran. “Artinya, lebih besar pasak dari pada tiang,” ujar dr Musadri, Sabtu (25/01/2025).
Ia menuturkan, dalam masa transisi saat ini telah melakukan proses memperbaikan satu per satu, seperti penyelesaikan utang obat dan lainnya. “Jadi yang kita bisa lakukan saat ini proses peminjaman obat dari rumah sakit lain, karena kita tidak bisa bersistem belanja langsung,” akunya. (ikn)