MAJENE, EAGLEPOUNCES – Diskusi adalah sebuah proses interaksi antara beberapa individu yang saling berbagi informasi, gagasan, dan pandangan untuk mencapai pemahaman dan tujuan bersama.
Selain itu, diskusi dilakukan untuk memecahkan masalah atau mengambil keputusan, mempertukarkan informasi atau pandangan, mengembangkan ide, serta mencari solusi dari suatu masalah atau konflik.
Umumnya, diskusi dapat membantu seseorang memperoleh pemahaman yang lebih baik, meningkatkan keterampilan berbicara dan mendengar, hingga meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Hal ini, juga merupakan agenda yang diprogramkan beberapa orang jurnalis di Kabupaten Majene, diantaranya Abdul Wahid, Syahril, Darman dan Hafid Mannannungan, serta bersama Hardedi.
“Melalui diskusi sepekan sekali, tentu komunikasi antar rekan kerja akan berjalan secara terbuka, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya miskomunikasi,” tutur Wahid dari Media Kabar Nusantara, Jumat (16/06/2023).
Dijelaskan, tanpa komunikasi yang baik antar sesama rekan sebagai pencari informasi, maka kesalahan pun akan rentan terjadi. “Jika diskusi berjalan sehat dapat memberikan energi positif untuk orang-orang yang terlibat,” papar Komisaris PT. Multimedia Teluk Mandar itu.
Dalam diskusi itu, Wartawan Sb channel Hafid Mannannungan juga menguraikan sejumlah pandangan sistem membangun kekompakan, sebab membangun sebuah tim bukan hal yang mudah.
“Artinya, dibutuhkan kesamaan visi dan misi, saling pengertian, serta kemampuan memahami karakter satu dengan yang lainnya,” urainya.
Untuk membangun kekompakan lanjutnya, tentu diperlukan berbagai cara yang efektif agar dapat mencapai tujuan dalam hal berhasil menyelesaikan tugas, juga memudahkan mencapai tujuan.
“Dalam dunia pekerjaan sangat diperlukan kemampuan memimpin yang baik, ketahanan mental yang kuat dalam memahami situasi sosial yang beragam,” cetusnya.
Sementara, jurnalis Media Sorot Selebes Darman juga memaparkan, insan pers juga berkontribusi besar dalam mengontrol kerja pemerintah serta menjadi penyeimbang dalam menentukan arah kebijakan pembangunan.
“Bersinergi dengan pemerintah tidak harus mengenyampingkan tugas kontrol. Artinya, kita menjadi mitra secara bersama dalam mendorong percepatan pembangunan,” pungkasnya. (*)